Sabtu, 14 April 2012

When The Words Were Separated From You

terlanjur sudah perjalanan ini menuai rasa
terjebak melampaui asa dalam kebingungan dan tanda tanya yang begitu menyiksa
hilangkah kepercayaan yang dulu kau tanamkan untuk diri ini
hingga kau lontarkan kata itu tanpa selembar penyaringpun begitu perih
huft apa salah diri ini sebagai proses pendewasaan
begitu menusuk hingga tak kuasa ku menahan air yang tak seharusnya ku keluarkan

waktu terus berlalu dan tak sedikitpun ku rasa mengecewakanmu
sejak kecil hingga kini, kau yang selalu ku puji yang slalu ku hormati
tapi kata-katamu itu??
hilangkah sebuah kasih sayang untukku
begitu hinakah aku hingga tak ada penyesalan dengan kata-katamu itu

sakit
tertusuk
tertancap duri ku rasa di hati ini

kucoba berjalan melintasi ruang bunga tidurku
setitik bayangan yang ku harap menemani kegelisahan dalam air mata yang terus jatuh
tak jua sirna kata-katamu itu
tertanam dalam sanubari dan kan menjadi benci
Astaghfirullah..!!!

terlambatkah kuberi setiap harapan dalam perjalanan ini
apa yang kau harapkan tlah ku penuhi dengan segala kekuranganku

mengertilah
pahamilah
karna anugerah itu tlah sampai dihati kami
salahkah jika kami menyambutnya dengan asa dan mimpi-mimpi
hanya kepercayaan yang ku butuhkan agar kau juga bahagia
tak inginkah sanubarimu meminta maaf padaku

mungkin percuma!!!
telah tertutup pintu hati ini, mungkin...
kata-kata yang tak pernah ku bayangkan terlisan darimu yang slalu ku hormati
berlebihan mungkin tak ku pikirkan
namun semua itu tak mampu ku hilangkan dari memori ini

miripkah diri ini seperti yang kau sebut-sebut itu
aku punya Tuhan aku punya iman
tak pantas kau menganggap diriku seperti itu yang tlah mengenalku sejak kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar