Jumat, 01 Januari 2016

Batu

Bahagia…

Satu kata yang membuat insan tergila-gila untuk mendapatkannya, memilikinya, bahkan mempertahankannya

Ia adalah akibat dari pandangan insan

Ia tak pernah bisa tersentuh bila ia tak pernah bisa untuk dirasakan

Aku berpikir bahwa ia adalah hal terkejam yang pernah ada yang membuatku menggila

Tapi kesederhanaan bahagia bukan hanya terletak pada bagaimana mereka memandangnya, tetapi bagaimana mereka berpikir bahwa mereka pasti bahagia

Aku menemukan bahagiaku ketika aku berpikir itulah bahagiaku

Aku berterimakasih karna ia selalu menyapaku setiap hari

Ingin tahu bagaimana bahagia bisa menyapaku setiap hari?

Dimulai dari aku membuka mata yang berpikir bahwa ia akan menyapaku melaluimu

Ia menghampiriku ketika aku berkabar padamu bahwa aku baik-baik saja

Ia tak pernah lelah mengusikku ketika aku tahu bahwa kamu sampai dengan selamat

Ia yang selalu berhasil menyelinap ketika kamu yang tak pernah lelah menyampaikan kabar dan apa yang selalu kamu lakukan

Dan ia yang senantiasa mengucapkan selamat malam melaluimu ketika aku hendak mengakhiri hari 

Hanya itu kesederhanaan bahagiaku

Hanya itu kekuatanku untuk menghadapi dunia yang aku akui tak jarang membuat kakiku lelah

Aku bertahan dari dunia hanya karna kesederhanaan yang kamu berikan

Entah kenapa ketika itu terjadi aku merasa lebih kuat dari apapun di dunia ini

Seperti yang aku pikirkan bagaimana caranya melelehkan dan mencairkan batu

Hingga pada akhirnya batu itu lunak dengan sendirinya

Bahkan aku belum benar-benar memikirkan caranya

Mungkin karna ia dapat melihat akibat dari kesederhanaan bahagia yang aku miliki

Atau mungkin lantunanku padaNya yang membantu memudahkan melunakkan batu itu

Sejak saat itu aku tidak pernah bisa menyembunyikan bahagia yang setingkat dari kata sederhana ini

Aku semakin percaya bahwa gaya ini memang karuniaNya yang memang sudah diatur sedemikian 
rupa untuk membantuku berjalan dengan takdirNya

Aku semakin mendekati puncak tertinggi untuk memperjuangkan gaya ini


Dan untuk itu aku butuh kamu sebagai kita dan Dia untuk menjadikan niat baik ini terlaksana

Arti

Selamat malam bintangku

Aku kembali membawa senyuman indah untuk bintang

Senyuman itu seperti tak ingin lepas dari penghuninya

Selalu berjelaga hingga indah yang selalu berhasil mengusir sepi

Ingin ku bertanya padanya siapa sebenarnya yang menyebabkan keindahan itu

Tetapi terlalu sakit untuk mengetahui bahwa dia adalah indah

Terlalu sakit untuk berdiam diri menikmati keindahan ini

Keindahan yang tidak pernah bisa ku artikan sebagaimana senyum yang tak pernah memiliki sebab

Pikiran yang selalu dan selalu hadir memaksa jemariku untuk menyentuh hati

Tak peduli seberapa besar risiko yang ada di depan nanti

Selama senyum ini tak pernah hilang selama itu pula keyakinan ini ada

Senyum yang merupakan akibat dari gaya terindah dan terbebas dalam hidup ini

Entah hal apa yang selalu menggerogotiku untuk memiliki kekuatan

Mereka tak pernah berhenti untuk memaksaku

Aneh…

Memberikan sentuhan demi sentuhan

Jari jemari yang selalu menari untuk mencari

Nihil…

Hanya itu yang berhasil mngelabui penglihatanku

Mungkinkah gaya terbebas ini turut ikut campur?

Ataukah obsesi yang sudah mengambil alih?

Maaf…

Tapi mungkin egoku yang telah menguasai hati