Selasa, 25 Februari 2014

New..

Ini serasa seperti bulan baru..
Bulan baru karena ini memang tak seperti seharusnya..
Aku telah melewati banyak kerikil hingga sampailah pada tembok yang sangat menjulang tinggi..
Aku rasa aku mampu melewatinya tapi aku ragu..
Aku ragu aku akan seperti apa setelah melewati tembok itu..
Aku hanya tak ingin ada yang kecewa karena itu..

Berjuta-juta kerikil aku sanggup..
Karena itu hanya kerikil kecil tak berarti..
Aku sempat memutuskan untuk kembali..
Namun tak lama aku berpaling dan berjalan kembali menuju tembok tersebut..
Mungkin ini yang namanya dilema..
Seperti bingung, tak tahu arah, serba salah..

Ada perasaan yang begitu aneh menggelitik disini..
Perasaan yang dulu pernah aku rasakan ketika aku memutuskan untuk memulai..
Namun ini lebih hebat..
Entah layak atau tidak aku merasakan ini kembali..
Nyaman, hangat, penuh kelembutan, tetapi kuat..
Kukira hanya segelintir asa, tetapi lebih dari itu..

Sejenak aku diam, merenung, rasa ini begitu merasuk sukma..
Aku menganggapnya ini sebuah anugerah..
Aku tetap berusaha bersyukur walau tak tahu akhirnya..
Aku menikmati ini dalam kesakitanku..
Seperti hal yang layak atau tidak untuk diperjuangkan..
Entahlah, itu hanya ada dalam pikiranku..

Dia, terus menerus menyakinkanku bahwa kita sanggup..
Dia, membuatku merasa seperti mahkota yang selalu diperebutkan dan dibanggakan..
Dia, layaknya kelembutan kapas dalam untaian benang..
Dia, yang terus bersedia memeberikan bahunya..
dan Dia, yang akan selalu indah saat ku pejamkan mata dalam pelukannya..