Kamis, 31 Januari 2013

Tujuh hari dengan Hujan



Bismillahirrahmaanirrahiim

Malam ini, tepat tgl 250113 adl hari dimana seharusnya dia sudah sembuh dari penyakitnya yg divonis gejala dbd, ya sudah hari ke-8.
Seminggu yang lalu, hari demi hari adalah hari dimana aku melihatnya begitu berbeda.
Sudah jelas, lelaki yang amat ku sayangi terkena penyakit yang menurut pengetahuan dunia maya adalah berbahaya.
Walaupun aku tahu itu belum positif dan hanya gejala tapi tak semudah itu aku menghilangkan segala kemungkinan yang ada.
Aku menjadi wanita yang begitu rapuh dan lemah saat membuka lembaran hasil lab itu.
Ya aku rapuh, sangat rapuh, mungkin lebih rapuh darinya bahkan dari apa yang ia bayangkan.
Betapa tidak, siapapun yang ada diposisiku pasti mengalami hal yang sama.
Tetapi, semua kerapuhan itu mampu aku tutupi.
Aku mengumpulkan seluruh semangatku dengan sekuat tenaga didepannya.
Aku semangat karena cintaku kepadanya yang mendorongku untuk semangat, merawatnya, menjaganya hingga benar-benar pulih.
Aku sangat semangat merawatnya ketika aku berpikir bahwa keceriaannya adalah mimpiku saat itu.
Aku sangat semangat merawatnya ketika aku berpikir bahwa nafasnya adalah hidupku.
Dan aku sangat semangat ketika aku merasakan bahwa dia adalah hatiku.
Karena dia hatiku, maka aku akan menjaga hatiku dengan cinta.
Aku menahan semua air mataku ketika didepannya, dan membiarkannya terjatuh ketika aku sendiri.
Saat hari demi hari berganti, aku terus berdoa dan tak henti agar Tuhan juga mau menjaga hatiku, bersamaku, dan untukku.
Jauh didalam lubuk hatiku selama 7 hari ini, aku tidak menemukan dirimu. Itu sebabnya aku memberitahumu bahwa "akhirnya pacaran juga"
Itu artinya baru hari ini aku menemukanmu utuh beserta keceriaanmu. Hatiku kembali. Betapa bahagianya aku seandainya kamu dapat membaca pancaran mataku.
Setelah ini semua, kamu berjanji takkan sakit lagi.
Sebenarnya aku hanya menghibur diriku, yang artinya berjanjilah padaku sayang, kamu jangan menyakitiku seperti ini lagi, dengan ketidaksehatanmu. Sungguh itu membunuhku. I Love You So Much Andreas Gerald Rorimpandey :)

Senja



Bismillahirrahmanirrahiim

Senja ini..
Saat aku menatap jauh ke luar jendela
Saat itu langit dunia ini sedang menumpahkan tangisannya
Ya..setetes demi setetes hujan membasahi dunia fana ini
Aku menatap jauh kedalam tetesan hujan dan aku menemukan bahwa mereka sedang berusaha memberitahukan lisannya kepadaku
Ku coba menerka yang sesungguhnya
Mereka memberitahuku bahwa kesendirian bukanlah sebuah takdir melainkan suatu keadaan dimana kita tak mampu menerima lingkungan
Tak ada yang salah dengan diri kita
Hanya sebuah kemunafikan menerkam habis keikhlasan
Air mata langit..
Mereka berkata bahwa mereka pun datang tak sendiri
Hal lain yang mampu mereka ajak adalah angin
Ya..mereka saja mampu membawa angin untuk kehidupan yang lain
Kenapa aku tak mampu membawa sesuatu untuk kehidupan yang lain, setidaknya kehidupanku
Mereka mengajarkanku bahwa setelah kedatangannya maka akan muncul lukisan langit yang luar biasa..ya itulah pelangi
Mereka berkata padaku bahwa dunia akan selalu berputar dimana setelah langit menangis akan selalu ada senyuman indah yang asalnya pun dari langit
Dunia pun begitu
Akan selalu ada kebahagiaan setelah datangnya kesedihan
Aku malu jika hujan pun mampu berkata seperti itu
Jika memang benar semua itu, maka aku tak perlu kuatir saat kesedihan menghampiri kita ^_^